Maria Dikandung Tanpa Noda
Ineffabilis Deus
Konstitusi Apostolik yang dikeluarkan oleh Paus Pius IX pada tanggal 8 Desember 1854.
Allah tak terlukiskan - yang adalah rahmat dan kebenaran, dan kehendak-Nya tidak terkira, dan yang kebijaksanaan-Nya "mencakup ujung ke ujung, dan memerintah dengan sangat manis" - yang dapat dilihat dan dirasakan tak terhingga dalam setiap kemalangan yang menyedihkan dari seluruh umat manusia yang disebabkan oleh dosa Adam, ditetapkan, oleh sebuah rencana yang tersembunyi selama berabad-abad, untuk menyelesaikan pekerjaan pertama dari kebaikan-Nya dengan sebuah misteri namun lebih menakjubkan lagi secara luhur melalui Inkarnasi-Nya Firman Allah. Dalam hal ini Dia bermaksud agar setiap orang, dalam hal ini telah bertentangan dengan rencana Kerahiman Ilahi yang telah dipimpin ke dalam sebuah dosa oleh kejahatan tipu daya setan, tidak binasa, dan agar apa yang telah hilang dalam Adam manusia pertama akan dimuliakan dan dipulihkan dalam Adam Baru. Dari awal, dan sebelum segala jaman dimulai, Bapa yang kekal telah menentukan dan mempersiapkan seorang Ibu dari Putera Allah dan dari dalam rahim-Nya Putera Allah akan dikandung dan menjadi inkarnasi manusia, dalam kepenuhan waktu yang penuh berkat, Dia akan dilahirkan ke dalam dunia. Di atas semua makhluk Tuhan kepada Marialah dan hanya kepada Marialah Bapa hanya memandang dan menyenangkan hati Allah. Oleh karena itu, Maria jauh di atas semua malaikat dan semua orang kudus sehingga secara berlimpah Allah memberkati dia dengan segala karunia surgawi mengalir dari harta keilahian-Nya bahwa ibu ini, benar-benar bebas dari segala noda dosa, semua yang adil dan sempurna, terpenuhinya segala ketidak bersalahan yang suci dan penuh kekudusan, bagi seseorang yang percaya dan berada didalam Allah, hal ini dapat di bayangkan sesuatu hal yang paling besar dan tak terhingga, dan yang tidak percaya dan berada di luar Allah, pemikiran ini tidak dapat dimengerti oleh mereka.
Alasan Tertinggi: Maria melahirkan Allah
Dan memang sepenuhnya pantas dikatakan mengenai hal ini bahwa begitu indah seorang ibu sebaiknya selalu gemilang dengan kemuliaan kekudusan yang paling mulia yang didapat dari Anak-Nya dan maka sebab itu sehingga benar-benar bebas dari semua noda dosa asal bahwa dia akan benar-benar mengalahkan si ular tua. Kepada Maria Bapa akan memberikan Anak-Nya yang Tunggal - Anak dimana setara dengan Bapa dan diperanakkan oleh Dia, dimana Bapa sungguh mengasihi Putera dari hati-Nya yang terdalam - dan untuk memberikan Anak adalah bagaimana caranya agar Anak tetaplah Anak yang hakekatnya adalah Allah seperti Bapa maka dari itu Dia melakukan hal tersebut kepada Perawan Maria. Kepada rahim Marialah sang Putera sendiri memilih siapa yang pantas menjadi Ibu-Nya dan kepada Maria Roh Kudus berkehendak bahwa melewati Maria Dia harus dikandung dan lahir dari rahimnya dimana Dia sendiri berasal. [1]
Argumen Liturgis
Gereja Katolik, dibimbing oleh Roh Kudus yang berasal dari Allah, yang adalah tiang dan dasar kebenaran dan yang selalu berpegang pada Wahyu Allah dan sebagaimana tercantum dalam deposit wahyu surgawi, doktrin ini berkenaan mengenai Perawan yang Luhur - sebuah doktrin yang begitu sempurna selaras dengan kesucian yang agung dan martabatnya yang unggul sebagai Bunda Allah - dan dengan demikian hal ini tidak pernah berhenti untuk menjelaskan, untuk mengajar dan untuk mendorong doktrin ini dari masa ke masa dalam banyak cara dan dengan tindakan yang agung. Dari doktrin ini, berkembang dan secara menakjubkan disebarkan di dunia ke-Katolikkan melalui upaya dan semangat dari para uskup, dibuat sangat jelas oleh Gereja ketika dia tidak ragu untuk hadir dalam pengabdian masyarakat dan penghormatan dari umat beriman mengenai Hari Raya diKandungnya Santa Perawan [2] Dengan ini fakta yang paling signifikan, Gereja menegaskan bahwa memang Pengandungan Maria harus dihormati sebagai sesuatu yang luar biasa, indah, sungguh suci, dan berbeda dari mengandungnya dari semua manusia lainnya. - yang bagi Gereja merayakan hari raya hanya kepada orang-orang kudus.
Dan karenanya kata-kata sangat bermakna dalam Kitab Suci yang berbicara tentang Kebijaksanaan Yang Tidak Pernah Dibentuk dan berasal dari keAbadian-Nya, Gereja, baik di tugas Gerejawi dan dalam liturgi, ingin menerapkan juga keaslian tentang Santa Perawan, karena Allah, oleh satu alasan dan keputusan yang sama, telah membentuk keaslian Maria dan Inkarnasi Kebijaksanaan Ilahi.
Pengajaran secara Umum oleh Gereja Roma
Kebenaran ini, secara umum diterima dan dipraktekkan oleh orang beriman, menunjukkan bagaimana sungguh-sungguh Bunda Gereja Roma dan guru dari semua Gereja, terus mengajarkan doktrin Pengandungan Tanpa Noda Dosa dari Perawan. Namun tindakan lebih penting dari ini bahwa agar Gereja lebih layak menyebutkan secara lebih terperinci mengenai ini. Untuk martabat dan otoritas yang dimiliki Gereja bahwa Gereja sendiri adalah pusat kebenaran dan kesatuan Katolik. Gereja di mana satu-satunya agama sendiri telah secara terus-menerus menjaga tradisi Iman dan dimana semua Gereja-Gereja lain harus menerima tradisi Iman ini [3].
Gereja Roma yang sama, oleh karena itu, tidak lebih dari keinginan oleh cara yang paling persuasif untuk menyatakan, untuk melindungi, menyebarkan dan membela doktrin Maria diKandung Tanpa Noda Dosa. Fakta ini ditunjukkan paling jelas ke seluruh dunia oleh berbagai tindakan dan secara signifikan oleh beberapa Paus Roma, pendahulu kita. Bagi mereka, sebagai pribadi Pangeran Para Rasul, yang dimana Kristus Tuhan kita telah mempercayakan kepada mereka, untuk memimpin dan membimbing secara penuh dan dengan kekuasaan memberi makan dan menggembalakan domba-domba-Nya, pada khususnya, terutama menguatkan Iman saudara-saudara sesama Para Rasul, dan berkuasa dan mengatur Gereja yang universal.
Penghormatan kepada yang Tak Bernoda
Pendahulu kami, memang, berdasarkan otoritas kerasulan mereka, secara meriah melembagakan Pesta Konsepsi dalam Gereja Roma. Mereka melakukannya untuk meningkatkan pentingnya dan martabat dalam doa Ofisi dan Misa, dimana hak prerogatif Perawan, secara jelas disebutkan terus menerus dan diterima. Adapun penghormatan yang sudah dilembagakan, dimana tidak terhindarnya berbagai upaya untuk mempromosikan dan untuk memperpanjang hal-hal yang baik dengan pemberian indulgensi, atau dengan memungkinkan kota-kota, provinsi dan berbagai kerajaan untuk memilih sebagai Bunda Allah sebagai pelindung mereka, dengan mengambil nama "Yang Mengandung Tanpa Noda Dosa". Sekali lagi, para Paus pendahulu kita menyetujui berbagai komunitas persaudaraan, jemaat dan komunitas agama yang didirikan dengan menghormati yang Dikandung Tanpa Noda, berbagai biara, rumah sakit, altar Gereja, atau Gereja, mereka telah memuji orang-orang yang bersumpah untuk menegakkan dengan semua kemampuan mereka doktrin Bunda Allah yang diKandung Tanpa Noda Dosa . Selain itu, terdapat sukacita terbesar untuk para pendahulu kita untuk menahbiskan bahwa Hari Raya Konsepsi harus dirayakan di setiap Gereja dengan kehormatan yang sama seperti Hari Raya Kelahiran Yesus, bahwa itu harus dirayakan dalam satu oktaf oleh seluruh Gereja; bahwa itu harus dihormati dan umumnya diamati sebagai hari suci yang wajib di rayakan, dan bahwa Kapela kepausan harus menyelenggarakan Pesta ini di basilika kepausan Liberia kami pada hari yang didedikasikan untuk konsepsi Perawan. Akhirnya, dalam keinginan mereka untuk menegaskan doktrin Pengandungan Tanpa Noda Dosa dari Bunda Allah pada hati umat beriman, dan untuk mengintensifkan kesalehan umat dan antusiasme untuk penghormatab kepada Perawan yang dikandung tanpa noda dosa asal, kami senang untuk memberikan, dengan kesenangan terbesar, izin untuk memberitakan Dikandung Tanpa Dosa Perawan di Litani Loreto, dan dalam Prefasi Misa, sehingga aturan doa bisa berfungsi untuk mengilustrasikan aturan kepercayaan [Lex Orandi Lex Credendi]. Oleh karena itu, kita sendiri, mengikuti prosedur para pendahulu kita, tidak saja hanya disetujui dan diterima apa yang sudah ditetapkan, namun mengingatkan, apalagi, keputusan Paus Siktus IV, [4] telah dikonfirmasi oleh otoritas kita dalam penggunaanya dalam doa Ofisi yang tepat ini yang tepat untuk menghormati Maria dikandung tanpa noda dosa, dan telah dengan sukacita memperpanjang penggunaannya untuk Gereja universal [5].
Doktrin Roma
Sekarang sejauh apa pun yang berkaitan dengan Liturgi Ilahi erat dengan objek dan tidak dapat memiliki isi atau waktu yang samar-samar atau tidak pasti, para pendahulu kami, Paus Roma, karena itu, sambil mengarahkan segala upaya mereka menuju peningkatan pengabdian terhadap pengandungan Maria, tujuan mereka tidak hanya untuk menekankan isi ini dengan semangat sepenuhnya, tetapi juga untuk menyatakan doktrin yang tepat dan jelas[6]. Secara defenitif dan jelas mereka mengajarkan bahwa pesta ini diadakan untuk menghormati konsepsi Perawan. Bagi yang mengecam dan yang berseberangan dengan pernyataan ini dianggap sebagai palsu dan benar-benar asing bagi pikiran Gereja, pendapat mereka para penyesat memegang dan menegaskan bahwa konsepsi Perawan itu hanya sebagai bentuk kekudusan dirinya oleh Allah dan dihormati oleh Gereja bukan karena Gereja memang meyakini Maria dikandung terbebas dari noda dosa. Para Paus pendahulu tidak pernah berpikir bahwa kelonggaran yang lebih besar harus diberikan terhadap orang-orang ini, yang tetap berusaha untuk membuktikan doktrin dikandungnya tanpa noda dosa dari Perawan adalah salah, berusaha untuk mencari perbedaan antara contoh pertama yang salah dan kedua yang benar dan dari versi konsepsi yang dianggap oleh para penentang menyimpulkan bahwa konsepsi yang Gereja rayakan itu bukanlah hal kedua tetapi hal pertama. Pada kenyataannya, mereka Para Paus pendahulu kita mengadakan tugas mereka tidak hanya untuk menegakkan dan mempertahankan dengan penuh kuasa terhadap semua Pesta Konsepsi Santa Perawan tetapi juga untuk menegaskan bahwa objek sebenarnya dari penghormatan ini adalah dianggap pada contoh pertama yaitu Maria benar-benar dikandung tanpa noda dosa. Oleh karena itu kata-kata dari salah satu pendahulu kita, Paus Alexander VII, dengan otoritatif dan tegas menyatakan pikiran Gereja: "Mengenai Perawan Maria yang paling Terberkati, Bunda Allah, sejak jaman dahulu memang bahwa devosi umat beriman didasarkan pada keyakinan bahwa jiwanya , pada saat pertama penciptaan dan dalam saat pertama bergabungnya jiwa ke dalam tubuh, dengan rahmat khusus dan hak kekuasaan istimewa Allah, mengingat jasa-jasa Yesus Kristus, Putra dan Penebus umat manusia , membuat Perawan Maria bebas dari semua noda dosa asal. Dan dalam pengertian ini Gereja telah setia yang dan menyatakan secara Agung merayakan Pesta Konsepsi ini "[7].
Selain itu, para pendahulu kita menganggap serius tugas khusus mereka dengan ketekunan, semangat, dan upaya untuk melestarikan utuh doktrin dikandung bebas dari noda dosa dari Bunda Allah. Sebab itu, mereka sama sekali tidak pernah mengijinkan doktrin ini dikecam atau diubah, tetapi mereka telah melangkah lebih jauh dan dengan pernyataan yang jelas berulang kali menegaskan bahwa doktrin yang kita anut bahwa Dikandungnya Tanpa Dosa Sang Perawan adalah kehendak Allah dan selaras dengan penghormatan Gereja, hal itu adalah diamini sejak jaman perdana dan tersebar luas, dan sifat yang sama seperti yang Gereja Roma telah lakukan untuk menyebarkan dan melindungi, dan sepenuhnya layak untuk digunakan dalam Liturgi Suci dan doa Agung.. Tidak saja sampai dengan ini mereka, Para Paus pendahulu, sangat ketat melarang setiap pendapat yang bertentangan dengan doktrin ini dipertahankan di depan umum atau tidak umum dalam rangka bahwa doktrin Immaculate Conception dari Perawan mungkin tetap tidak dirusak. Dengan pernyataan berulang-ulang mereka Para Paus pendahulu ingin mengakhiri pendapat yang bertentangan dari ini. Dan karena pernyataan ini sering diulang-ulang dan jelas tampak tidak berguna bagi mereka para penentang, Para Paus bahkan menambahkan sanksi bagi mereka.
Sanksi dari Tahta Suci
Semua hal ini Para Pendahulu Paus kami yang termulia, Paus Alexander VII, dengan singkat mengatakan: "Kami secara fakta berpikiran bahwa Gereja Roma yang Kudus sungguh-sungguh merayakan Pesta Maria yang Dikandung bebas dari Noda dosa dan yang selalu Perawan, dan telah lama lalu diangkat untuk doa Ofisi ini khusus dan tepat sesuai dengan instruksi yang saleh, taat, dan terpuji yang diberikan oleh pendahulu kami, Paus Siktus IV. Demikian juga, kami berhasrat, setelah mengambil contoh dari para pendahulu kita, untuk mendukung kesalehan ini yang patut dipuji, diabdikan, di hari rayakan, dan dihormati -. suatu penghormatan yang sesuai dengan kesalehan yang tidak berubah dalam Gereja Roma dari pada hari itu yang ditetapkan, Kami juga menginginkan untuk melindungi kesalehan dan pengabdian dalam menghormati Santa Perawan yang dijauhkan dari dosa asal oleh rahmat Roh Kudus. Selain itu, kami ingin mempertahankan kesatuan Roh dalam ikatan damai dalam kawanan Kristus dengan meletakkan argumen dan menjauhkan kontroversi dan dengan menghilangkan skandal. Jadi pada contoh dan permintaan para uskup yang disebutkan di atas, dengan lembaran baru bagi Gerejaa, dan Raja Philip dan kerajaan-Nya, kita memperbaharui Konstitusi dan Keputusan yang dikeluarkan oleh Paus Roma, para pendahulu kita, terutama Siktus IV, [8] Paulus V, [9] dan Gregory XV, [10] mendukung doktrin ini yang menyatakan bahwa jiwa Santa Perawan, dalam penciptaan dan ketika jiwanya bergabung dalam tubuh, itu diberkati dengan rahmat Roh Kudus dan dipelihara jauh dari dosa asal, dan juga mendukung perayaan dan penghormatan konsepsi Perawan Bunda Allah, yang, merupakan hal yang nyata, telah ditetapkan sesuai dengan keyakinan yang saleh. Jadi kita perintahkan ahar Hari Raya ini untuk diamati di dijauhi dari pelecehan dan diberi hukuman selayaknya yang terkandung dalam Konstitusi yang sama.
"Dan oleh karena itu, terhadap semua dan setiap orang dari mereka yang terus menafsirkan kata Konstitusi dan Keputusan dalam cara yang tepat untuk menggagalkan hasil yang sedemikian rupa diberikan kepada doktrin ini, dan untuk pesta dan penghormatan ini, atau yang dengan berani mempertanyakan kalimat dari kata doktrin ini, pesta dan ibadah, atau dengan cara apapun, secara langsung atau tidak langsung, menyatakan diri menentang di dengan alasan apapun, itu, namun tidak hanya sampai sebatas memeriksa kemungkinan mempengaruhi definisi, atau yang akan mengomentari dan menafsirkan dari Kitab Suci, atau Bapa Gereja atau Doktor Gereja yang berhubungan dengan doktrin ini, atau pada akhirnya, untuk alasan apapun, atau pada setiap kesempatan, berani, baik tertulis maupun lisan, berbicara, memberitakan, membuat sengketa atau menentukan , atau menyatakan apapun terhadap hal tersebut di atas, atau yang akan mengemukakan argumen apapun terhadap doktrin ini, sementara itu juga meninggalkan penjelasan yang belum terselesaikan, atau yang tidak setuju dengan doktrin ini atau hal yang berhubungan dengannya, kami dengan ini menyatakan mengutuk dan menghukum mereka sesuai dalam Konstitusi dikeluarkan oleh Siktus IV, dimana agar yang kita inginkan dari mereka menjadi tujuan dan patuh terhadap Ketetapan Hukum ini, kami dengan ini berkeputusan bahwa mereka akan kehilangan otoritas mengajar dan membaca di depan umum, artinya pengajaran dan penafsiran mereka dicabut, dan bahwa mereka bisa juga kehilangan ipso facto dari hak suara, baik secara aktif maupun pasif, dalam semua pemilihan, tanpa perlu deklarasi lebih lanjut lagi, dan yang juga, secara ipso facto, tanpa deklarasi lebih lanjut, mereka akan dikenakan hukuman pencabutan secara permanen dari pengajaran mereka dan membaca di depan umum, pengajaran dan menafsirkan, dan bahwa hal itu tidak akan mungkin untuk membebaskan mereka dari hukuman seperti itu, atau menghapusnya, dimana hanya hal pembebasan hukuman ini hanya bisa diberikan oleh Paus Roma sekarang, dan penerusnya.
"Kami juga meminta hal yang sama akan tetap bertahan yaitu hukuman ini maupun hukuman lain yang oleh kami, secara kehendak bebas kami sendiri tetapkan - atau oleh Paus Roma, penerus kami (menurut Surat Keputusan ini) - dianggap sebagai saran untuk membangun, dan oleh Konstitusi ini kami menyatakan mereka untuk patuh, kecuali ada diperbaharui atas Keputusan dan Konstitusi Paulus V dan Gregorius XV.
"Selain itu, dalam hal buku-buku di mana yang berhubungan dengan penghormatan, Hari Raya, ataupun lainnya, dimana terdapat tanda tanya atau pertentangan dengan cara apapun, tidak sesuai dengan apa yang telah dinyatakan, baik dikatakan secara tertulis atau lisan, dalam wacana, khotbah, kuliah, risalah dan perdebatan - yang mungkin telah dicetak pada buku-buku tersebut maka setelah Keputusan ini oleh yang termulia Paus Paulus V, atau mungkin dicetak setelahnya, dengan ini kami melarang mereka, dan harus tunduk pada hukuman dan tindakan disiplin yang ditetapkan oleh Indeks buku dilarang, dan secara ipso facto, tanpa deklarasi lebih lanjut, kita inginkan dan perintah bahwa mereka agar buku-buku tersebut dilarang beredar di dunia Katolik. "[11]
Kesaksian dari dunia ke-Katolikkan
Semua sadar dengan betapa penuh ketekunan bahwa doktrin pengandungan tak bernoda dari Bunda Allah telah dijaga, diusulkan dan dipertahankan oleh hirarki-hirarki Gereja maupun Ordo-Ordo Gereja yang paling menonjol, bahkan bagi para pelajar teologi yang lebih meriah dilakukan, dan oleh para doktorat yang sangat terkemuka dalam ilmu teologi . Semua tahu, bahwa betapa inginnya para uskup menyatakan secara terbuka dan umum, bahkan di sinode-sinode gereja, bahwa Maria, Bunda yang paling suci Allah, berdasarkan manfaat rahmat yang diberikan Kristus, Tuhan dan Penebus kita, tidak pernah tunduk pada dosa asal, tapi benar-benar dijaga dari noda dosa asal, dan oleh karenanya Maria ditebus dengan cara yang lebih luhur.
Konsili Trente
Selain itu, kita harus melihat fakta betapa besar dan pentingnya masalah ini. Bahkan Konsili Trente sendiri, ketika mengeluarkan dekrit dogmatis tentang dosa asal yang harus diimani, dengan berbagai kesaksian dari Kitab Suci, para Bapa Suci dan Dewan Konsili Umum terkenal, menetapkan dan mendefenisikan bahwa semua manusia dilahirkan memiliki dosa asal, namun, hal itu sungguh-sungguh tidak bermaksud juga menyatakan bahwa Perawan Maria yang Terberkati dan Tak Bernoda, Bunda Allah termasuk didalamnya, bahkan dalam Keputusan Dekrit mengenai dosal asal ini dijelaskan dan didefenisikan secara Agung. Memang, mengingat waktu dan keadaan, para Bapa Trente jelas mengisyaratkan dengan pernyataan bahwa Santa Perawan Maria bebas dari noda asalnya, dan dengan demikian mereka jelas menandakan bahwa semuanya itu dikutip dari Kitab Suci, dari Tradisi Suci, atau dari otoritas Bapa Gereja, yang dengan bagaimana cara apapun itu tidak pernah menentang begitu besarnya hak prerogatif dari Perawan Maria. [12]
Kesaksian dari Tradisi Suci
Dan memang, dari berbagai dokumen terkenal yang kuno dan terhormat, baik dari Gereja Timur dan Gereja Barat, sangat bersaksi bahwa doktrin pengandungan yang bebas dari noda dosa dari Perawan Maria yang paling Terberkati, yang waktu demi waktu lebih dijelaskan, dinyatakan dan diterima oleh otoritas tertinggi dalam hal mengajar, semangat, pengetahuan, dan kebijaksanaan Gereja, dan yang disebarluaskan di antara semua orang dan bangsa-bangsa di dunia Katolik secara mengagumkan - doktrin ini selalu ada dalam Gereja sebagai doktrin yang telah diterima dari pendahulu-pendahulu kita baik Paus Roma, Para Kudus maupun Bapa Gereja lainnya, dan yang telah diterima sebagai bentuk karakter doktrin yang sudah diwahyukan. Dan Bagi Gereja Kristus, selalu menjaga dan membela setiap dogma yang telah disimpan didalam-Nya [deposti of Faith/Harta Pusaka Iman], dan hal tersebut tidak pernah berubah dalam bentuk apa pun, tidak pernah mengurangi apa-apapun itu, tidak pernah menambahkan sesuatu kepada dogma-dogma apapun, tetapi dengan segenap ketekunan Gereja memperlakukan dokumen-dokumen ini dengan setia dan bijaksana, jika dogma-dogma ini benar-benar berasal dari jaman perdana dan jika iman para Bapa Gereja telah diturunkan didalam dogma-dogma ini, maka Gereja berusaha untuk menyelidiki dan menjelaskan mereka sedemikian rupa sehingga dogma dari doktrin surgawi ini akan dibuat lebih jelas dan defenitif, selain itu juga akan dipertahankan dengan penuh kekuatan, penuh prinsip dan secara alami dan tepat, dan dogma-dogma ini akan tumbuh hanya dalam asal dari mereka sendiri - yaitu dalam arti, dalam dogma yang sama, dalam pengertian yang sama dan arti yang sama.
Penafsiran dari Kitab Suci
Para Bapa dan pujangga Gereja, berpengalaman baik dalam Kitab Suci, tak ada lagi di hati mereka daripada semakin bersemangat dengan satu sama lain dalam berkhotbah dan mengajar dengan cara yang indah mengenai hal Perawan Maria yang Tersuci, memiliki martabat, dan bebas dari segala noda dosa, dan Maria terkenal dengan kemenangannya atas musuh yang paling busuk bagi ras manusia. Hal ini mereka lakukan dalam buku yang mereka tulis untuk menjelaskan Kitab Suci, untuk membela dogma-dogma, dan untuk mengajar umat beriman. Para Bapa dan Pujangga Gerejawi ini menulis dalam mengutip kata-kata dimana pada awal Allah yang penuh Penyayang pada penciptaan dunia mengatakan penghiburan yang telah disiapkan untuk generasi umat manusia selanjutnya ketika jatuh dalam dosa asal - kata-Nya bahwa Wanita itu akan meremukkan dengan penuh keberanian ular licik dan dengan cara yang menakjubkan membangkitkan suatu harapan ras manusia, Allah mengatakan , "Aku akan menaruh permusuhan antara engkau dan wanita, antara keturunanmu dan keturunannya" [13] - Allah jelas mengajarkan bahwa nubuat ilahi terletak penuh pada belas kasih Penebus umat manusia, Yesus Kristus, Putra Tunggal Allah, dan hal ini jelas dinubuatkan: bahwa Ibu-Nya yang paling Mulia, Perawan Maria, adalah ciri-ciri Wanita yang disebutkan Allah, dan, pada saat yang sama, permusuhan melawan si jahat secara signifikan diungkapkan. Oleh karena itu, sama seperti Kristus, yang adalah Pengantara antara Allah dan manusia, yang juga terdapat nature manusia, menghapus sendiri dengan tangan-Nya akan dosa yang berdiri melawan kita, dan mengikatnya penuh kemenangan di kayu salib, sehingga Perawan paling suci, bersatu dengan Dia dalam hal yang paling intim dan ikatan tak terpisahkan, adalah, dengan Dia dan melalui Maria, selamanya permusuhan dengan ular yang jahat, benar-benar dimenangkan oleh dirinya, dan dengan demikian menghancurkan kepala ular tua dengan kaki yang tak bernoda. [14]
Ini adalah hak istimewa yang luhur dan tunggal dari Santa Perawan, bersama dengan hak lain yang paling baik darinya, suatu kemurnian dan kekudusan tidak bersalah, dan kebebasan dari setiap noda dosa, serta kelimpahan yang tak terkatakan dan kebesaran dari semuanya, suatu rahmat kebajikan surgawi dan keistimewaan - dalam hal ini para Bapa Gereja melihat Maria sebagai bahtera Nuh, yang dibangun oleh perintah Ilahi dan sepenuhnya aman dan dari kata kapal karam yang pasti terjadi secara umum didunia; [15] seperti tangga yang dilihat oleh Yakub yang menghubungkan surga dan bumi, dengan berbarisnya malaikat-malaikat Allah naik dan turun, dan yang diatas tangga tersebut Tuhan kita sendiri bersandar '[16] di mana Musa melihat semak di tempat kudus terbakar seluruhnya, dimana semak tersebut tidak dimakan atau terluka dalam cara apapun oleh api tetapi malah tumbuh hijau dan mekar indah didalamnya; [17] atau seperti menara tak dapat ditembus oleh musuh, yang dimana didalamnya terdapat senjata-senjata dan baju-baju perang dan zirah yang terkuat; [18] seperti kebun yang tidak ada celah, yang tidak dapat dilanggar atau rusak oleh setiap rencana licik; [19] seperti dalam kota Allah yang Agung, yang berdasar pada gunung suci; [20] dalam seperti bait Allah yang Kudus yang bercahaya dengan kemegahan Ilahi, penuh dengan kemuliaan Allah; [21] dan masih sangat banyak contoh lainnya didalam Alkitab yang diberikan oleh para Bapa Gereja dan Pujangga Gereja tulis selama turun temurun. Dalam perumpamaan-perumpamaan yang para Bapa Gereja ajar dalam hal martabat mulia dari Bunda Allah, yang bebas dari setiap noda dan kesuciannya tak ternoda oleh kesalahan apapun, selalu dikatakan dalam cara yang indah.
Dengan cara seperti itu mereka, Para Bapa Gereja dan Pujangga Gereja menggunakan kata-kata para nabi untuk menggambarkan kelimpahan kasih karunia Ilahi yang mengagumkan dan ketidak bersalahnya dari Perawan dimana Yesus dilahirkan. Mereka merayakan Perawan secara Agung sebagai merpati yang tak bernoda, sebagai Yerusalem Kudus, sebagai tahta Allah yang dimuliakan, sebagai tabut dan rumah kekudusan yang Kebijaksanaan Abadi bangun, dan seperti yang Ratu yang, berlimpah nikmat dan bersandar pada Kekasihnya, datang dan keluar dari mulut Yang Mahatinggi, seluruhnya sempurna, indah, paling disayang oleh Allah dan tidak pernah ternoda dengan noda apapun.
Kabar Sukacita
Ketika para Bapa Gereja dan pujangga Gereja merenungkan fakta bahwa kebanyakan hal mengenai Perawan Terberkati itu, atas nama dan atas perintah Allah sendiri, menyatakan dengan penuh kasih karunia [22] oleh Malaikat Gabriel ketika mengumumkan martabat yang paling luhur dari Bunda Tuhan, mereka berpikir bahwa ini salam tunggal dan serius, tidak pernah terdengar sebelumnya, menunjukkan bahwa Bunda Allah adalah tahta dari semua rahmat Ilahi dan dihiasi dengan segala karunia-karunia Roh Kudus. Bagi mereka Maria adalah perbendaharaan yang tak terbatas, sebuah jurang yang tak habis-habisnya dari karunia-karunia, sedemikian rupa bahwa ia tidak pernah tunduk pada kutukan dosa dan, bersama dengan Putra-Nya, mendapat bagian karunia yang abadi. Oleh karena itu Maria layak untuk mendengar perkataan Elizabeth, ketika Elizabeth dipenuhi oleh Roh Kudus, berseru: "Diberkatilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus." [23]
Maria Dibandingkan dengan Hawa
Oleh karena itu, pendapat yang jelas dan vokal dari Bapa Gereja bahwa Perawan yang paling mulia, oleh karena "Dia yang perkasa telah melakukan hal-hal besar," adalah seperti digemilangi dengan kelimpahan karunia surgawi, dengan kepenuhan rahmat dan dengan ketidak bersalahan, dan bahwa kepada Maria adalah suatu keajaiban yang tak dilukiskan atas perbuatan yang Allah lakukan - memang, mahkota dari semua mukjizat dan kesungguhan dari Bunda Allah, bahwa Maria paling dekat dengan Allah sendiri ketika Allah dilahirkan dari rahimnya, dan oleh karena itu dia berada di atas semua manusia dan malaikat dalam kemuliaan. Oleh karena itu, untuk menunjukkan kepolosan asli dan kesucian Bunda Allah, tidak hanya Bapa Gereja sering membandingkan Maria dengan Hawa dalam hal keperawanan, yang tidak kebersalahan, yang tidak hancur, tidak pernah tertipu oleh perangkap mematikan dari ular tua yang paling berbahaya , tetapi mereka juga meninggikan Hawa Baru ini di atas segalanya dengan berbagai ekspresi yang indah. Hawa lama mendengarkan ular dengan konsekuensi yang menyedihkan, dia jatuh dari kepolosan asli dan menjadi budak ular. Santa Perawan yang paling Mulia, melakukan hal yang sebaliknya, bahkan memanfaatkan karunia asli yang telah diberikan, dan pernah tunduk kepada jerat ular, bahkan dengan kekuatan Iahi yang diberikan kepada Maria, benar-benar menghancurkan kekuatan dan kekuasaan si jahat.
Sosok dalam Alkitab
Dengan demikian, para Bapa Gereja tidak pernah berhenti untuk memanggil Bunda Allah sebagai bunga bakung di antara duri-duri, dimana ditanam sepenuhnya secara utuh, Perawan yang penuh sempurna dan kudus yang selalu diberkati, dan bebas dari segala penyakit menular dari dosa, Maria yang adalah manusia yang telah dibentuk oleh Adam yang baru, surga yang sempurna, terang yang paling indah dan tak bersalah, keabadian dan kenikmatan yang ditanam oleh Allah sendiri dan dilindungi terhadap semua perangkap ular beracun, kayu yang tidak fana dimana cacing dosa tidak pernah rusaki, sumber air yang jelas dan disegel dengan kekuatan Roh Kudus, Bait paling suci, harta keabadian, putri satu-satunya dari kehidupan - bukan dari kematian - tanaman yang tidak penuh kemarahan, tetapi penuh kasih karunia, melalui pemeliharaan tunggal Allah, tumbuh merambat penuh hijau dengan hukum alami, tidak datang seperti halnya dari akar rusak dan tercemar.
Peneguhan secara eksplisit
Seperti tidak habisnya berbagai perumpamaan dan penghormatan, para Bapa Gereja menyatakan dengan pernyataan tertentu dan pasti bahwa ketika seseorang manusia melakukan dosa, Perawan Maria yang suci bahkan tidak disebutkan, karena rahmatnya lebih diberikan untuk menaklukkan dosa [24] Mereka juga menyatakan bahwa Perawan yang paling mulia adalah Reparatrix (pengulangan) dari manusia pertama, pemberi kehidupan kepada keturunan manusia;. bahwa ia telah dipilih sebelum segala abad, disiapkan untuk diri oleh Yang Maha Tinggi, diramalkan oleh Tuhan ketika ia berkata kepada ular, "Aku akan menaruh permusuhan antara engkau dan wanita itu." [25]-jelas terbukti bahwa dia meremukkan kepala ular beracun. Dan karenanya mereka menegaskan bahwa Santa Perawan, melalui kasih karunia, sepenuhnya bebas dari segala noda dosa, dan dari semua kebusukan dan kejatuhan dari tubuh, jiwa dan pikiran, bahwa dia selalu bersatu dengan Allah dan bergabung dengan-Nya oleh suatu perjanjian yang kekal; bahwa dia tidak pernah dalam kegelapan tetapi selalu dalam terang, dan bahwa, ia sepenuhnya tepat sebagai tempat kediaman Kristus, bukan karena keadaan tubuhnya, tetapi karena rahmat aslinya.
Kekudusan Agung yang besar
Untuk pujian ini mereka, para Bapa dan Pujangga Gereja telah menambahkan kata-kata yang sangat mulia. Berbicara tentang mengandungnya Perawan Maria, mereka bersaksi bahwa alam menghasilkan kasih karunia dan, hal itu tidak bisa pergi, serta gentar gemetar. Perawan Bunda Allah tidak akan dikandung oleh Anna, ibunya, sebelum kasih karunia Allah menaungi buah rahimnya, maka hal tersebut tepat agar ia dipahami sebagai yang pertama-lahir, oleh siapa "yang pertama-lahir dari setiap makhluk" akan dikandung. Mereka bersaksi juga, bahwa tubuh Perawan, meskipun berasal dari Adam, tidak terkena noda Adam, dan bahwa pada masalah ini yang paling mulia, Perawan Maria adalah Kemah yang diciptakan oleh Allah sendiri dan dibentuk oleh Roh Kudus, benar-benar bekerja jubah ungu Kerajaan, dihiasi dengan emas dan kain, yang yang bagai ibu Raja Salomo, Ratu Batsyeba yang baru [26]. Mereka menegaskan bahwa Perawan sepatutnya, adalah pekerjaan pertama dan utama dari Tuhan, terbebas dari api si jahat, yang adalah cantik secara alam dan sepenuhnya bebas dari segala noda, bahwa pengandung tak bernoda dia datang ke dunia bercahaya seperti fajar. Untuk itu tentu tidak cocok bahwa setitik dosapun ada didalam Maria, karena dia, begitu berbeda dari yang lain, hanya saja secara alam sama dengan lainnya, tetapi bukan dosa. Bahkan, itu cukup pantas bahwa, sebagai Anak yang Tunggal yang dilahirkan Bapa di surga, yang dipuji Serafim tiga kali berseru kudus, maka Putera Tunggalpun harus memiliki Ibu di bumi yang tidak akan pernah merusak keindahan kekudusan itu.
Doktrin ini begitu penuh pikiran dan jiwa pendahulu kita dalam iman bahwa cara tunggal dan benar-benar mengagumkan dari pewartaan datang menjadi ciri di antara mereka. Mereka telah sering membahas Bunda Allah sebagai kesempurnaan, sempurna dalam segala hal, tidak bersalah, dan sesungguhnya yang paling tidak bersalah, bersih, dan sama sekali tanpa noda; suci dan dihapus dari setiap noda dosa, murni diatas segala kemurnian dan tidak bersalah, lebih indah dari keindahan, lebih cantik dari segala kecantikan; lebih suci dari kesucian, murni suci dan paling murni di dalam jiwa dan tubuh; manusia yang melampaui semua integritas dan keperawanan, satu-satunya yang telah menjadi tempat tinggal semua rahmat Roh Kudus. Selain Allah saja, Maria lebih baik dari semua, dan oleh alam yang adil dan indah, dan lebih suci daripada Kerub dan Seraphim. Untuk memuji dia semua lidah langit dan bumi tidak dapat mencukupi.
Setiap orang menyadari bahwa gaya bicara ini telah terjadi dari jaman Perdana hampir secara spontan ke dalam buku-buku liturgi yang paling suci dan Ofisi Gereja, di mana hal ini terjadi begitu sering dan berlimpah. Pada mereka, Bunda Allah dipanggil dan dipuji sebagai salah satu merpati yang bersih dan paling indah, sebagai mawar yang bermekaran, secara sempurna murni, sempurna, dan diberkati. Dia dirayakan sebagai tidak bersalah oleh noda dosa dan sebagai Hawa kedua yang baru yang melahirkan Emmanuel.
Persiapan untuk Definisi
Tidak heran, kemudian, bahwa para Gembala Gereja dan umat beriman bermegah dalam hari ke hari mengakui dengan taat begitu penuh keimanan dan relijius, akan doktrin Perawan Maria Bunda Allah yang dikandung tanpa noda dosa, yang, sebagai Bapa Gereja ajarkan, yang tercatat dalam Kitab Suci Ilahi; yang diturunkan dalam begitu banyak tulisan-tulisan mereka yang paling penting, yang diekspresikan dan dirayakan di monumen terkenal kuno terhormat; yang diusulkan dan diterima oleh ajaran resmi dan otoritatif Gereja. Oleh karena itu, tidak ada yang lebih bagus, menyenangkan tidak lebih dari para Gembala ini untuk menghormati, memanggil, dan menyatakan dengan penuh kasih sayang paling bersemangat mengenai Perawan Bunda Allah dikandung tanpa noda dosa. Dengan demikian, dari zaman perdana para uskup dari Gereja, rohaniwan, hirarki Gereja, dan bahkan para kaisar dan raja, telah sungguh-sungguh mengajukan permintaan agar Tahta Apostolik mendefinisikan dogma Iman Katolik mengenai Dikandung Tanpa Noda Dosa Bunda Allah yang paling suci. Permintaan ini diperbarui pada saat kita sendiri; mereka terutama dibawa meminta kepada Paus Gregorius XVI, pendahulu kita dalam memori bahagia, dan untuk diri kita sendiri, tidak hanya oleh para uskup, tetapi oleh klerus dan pemerintah sekular, oleh penguasa berdaulat dan oleh beriman.
Sadar, memang, dari semua hal ini dan mempertimbangkan mereka yang paling penuh perhatian dengan sukacita tertentu dalam hati kita, begitu kita diangkat, oleh Rancangan Allah yang Ilahi, mengangkat sebagai Ketua dan Pemimpin dari Para Rasul, Santo Petrus - meskipun tidak layak bagi saya - yang telah mulai memerintah Gereja universal, tidak ada yang telah saya inginkan dari hati yang terdalam - hati yang lembut, dari tahun-tahun saya telah meluap dengan hormat setia dan mencintai Perawan Terberkati yang paling kudus - selain menunjukkan kepadanya sebuah hak dalam gemilangnya cahaya.
Bahwa saya melanjutkan dengan kehati-hatian yang besar, kami mendirikan sebuah konggregasi khusus kepada saudara-saudara terhormat saya, para kardinal dari Gereja Roma yang suci, yang terkenal karena kesalehan, kebijaksanaan, dan pengetahuan kitab suci. Saya juga memilih para imam, baik sekuler dan terdiidk dan terlatih dalam ilmu teologi, bahwa mereka harus sangat hati-hati mempertimbangkan semua hal yang berkaitan dengan Dikandung Tanpa Dosa Perawan dan membuat saya mengetahui pendapat-pendapat mereka.
Pemikiran Para Uskup
Meskipun kami tahu pemikiran para uskup dari permintaan yang saya terima dari mereka, yaitu, bahwa Dikandungnya tanpa noda dosa dari Perawan Maria akhirnya bisa didefinisikan, namun, pada tanggal 2 Februari 1849, [27] saya mengirimkan Surat Ensiklik dari Gaeta untuk semua saudara-saudara terhormat kita, para uskup Katolik sedunia, bahwa mereka harus menawarkan doa kepada Allah dan kemudian memberitahu kami secara tertulis sejauh mana kesalehan umat beriman dalam pengabdian mereka dalam hal Dikandung Tanpa Dosa Bunda Allah. Kami juga bertanya apa yang uskup sendiri berpikir tentang mendefinisikan doktrin ini dan apa keinginan mereka dalam hal untuk membuat dikenal dengan kekhidmatan yang mungkin tertinggi dari penghakiman kami.
Kami tentu dipenuhi dengan penghiburan terbesar ketika jawaban dari saudara-saudara terhormat kami datang kepada kami. Dengan, membalas kami dengan sukacita yang paling antusias, pujian dan semangat, mereka tidak hanya lagi menerima kesalehan tunggal mereka sendiri mengenai Dikandung tanpa Noda Dosa dari Perawan Maria yang paling Suci, dan bahwa para imam diosis dan ordo dan umat beriman, dan dengan satu suara mereka bahkan memohon kami untuk menentukan penilaian tertinggi dan otoritas saya mengenai Dikandung Tanpa Dosa Perawan. Sementara itu kita memang dipenuhi dengan sukacita tidak kurang ketika, setelah pemeriksaan yang teliti, saudara-saudara terhormat kami, para kardinal dari konggregasi khusus dan teolog yang dipilih oleh kita sebagai penasihat (yang kami sebutkan di atas), menyatakan dengan antusiasme yang sama dan semangat untuk mendefinisi Dikandung Tanpa Dosa Bunda Allah.
Akibatnya, mengikuti contoh para pendahulu kita, dan menginginkan untuk melanjutkan dengan cara tradisional, kami mengumumkan dan mengadakan peneguhan, di mana kita ditujukan saudara-saudara kita, para kardinal dari Gereja Romawi Suci. Ini adalah sukacita spiritual terbesar bagi saya ketika saya mendengar mereka meminta saya untuk menyebarluaskan definisi dogmatis Pengandungnya tanpa noda dosa dari Perawan Bunda Allah. [28]
Oleh karena itu, memiliki kepercayaan penuh kepada Tuhan bahwa waktu yang tepat telah datang untuk mendefinisikan Dikandung Tanpa Dosa Santa Perawan Maria, Bunda Allah, yang secara Kitab Suci, Tradisi Scui terhormat, dan pikiran secara turun temurun dari Gereja, keinginan para uskup Katolik dan Sikap Para Rasul yang setia, dan diingat dan Konstitusi pendahulu kita, sangat menggambarkan dan menyatakan, dan secara teliti melihat segala hal sebelumnya, bagaikan saya diberkati oleh Allah berkat banyak doa, kami menyimpulkan bahwa kita harus tidak lagi berlambat-lambat dalam memutuskan dan mendefinisikan oleh otoritas tertinggi saya dalam hal Dikandung Tanpa Dosa Santa Perawan. Dan dengan demikian, kita dapat memenuhi keinginan yang paling Kudus di dunia Katolik serta pengabdian kita sendiri terhadap Perawan paling suci, dan pada saat yang sama dengan melakukan hal ini maka akan lebih menghormati AnakNya yang tunggal, Yesus Kristus, Tuhan kita melalui Bunda-Nya yang kudus - karena apa pun hormat dan pujian yang diberikan pada Ibu merupakan penghiburan dan pujian kepada Putera.
Definisi
Karenanya, dalam kerendahan hati dan bermati raga, kita tak henti-hentinya menawarkan doa-doa pribadi kita serta doa-doa resmi Gereja kepada Allah Bapa melalui Anak-Nya, bahwa agar Dia berkenan untuk mengarahkan dan memperkuat pikiran kita oleh kuasa Roh Kudus. Dengan cara apakah kita memohon bantuan dari seluruh penghuni surga seperti yang kita tekun dipanggil oleh Roh Kudus. Dengan demikian, oleh Ilham Roh Kudus, untuk menghormati Tritunggal Mahakudus yang tak terbagi, untuk kemuliaan dan penghormatan kepada Perawan Bunda Allah, bagi kemuliaan Iman Katolik, dan untuk kelanjutan agama Katolik, oleh otoritas Tuhan kita Yesus Kristus, melalui Santa Rasul Petrus dan Paulus, dan oleh saya sendiri nyatakan bahwa: "Kami menyatakan, mengucapkan, dan mendefinisikan bahwa doktrin yang menyatakan bahwa Perawan Maria yang Kudus, sejak pengandungan pertamanya, dengan karunia yang tunggal dan hak istimewa yang diberikan oleh Allah Yang Mahakuasa, mengingat jasa-jasa Yesus Kristus, Juruselamat umat manusia, dibebaskan dari semua noda dosa asal, adalah sebuah dogma yang sudah diwahyukan oleh Allah dan karena itu harus diyakini dengan teguh dan terus-menerus dipertahankan oleh semua umat beriman ". [29]
Oleh karena itu, jika seseorang dengan berani - yang adalah dilarang keras! - Untuk berpikir selain sebagaimana yang telah didefinisikan oleh kami, biarkan dia tahu dan mengerti bahwa ia dikutuk oleh penilaian Uskup Roma, dan bahwa ia telah menderita kebinasaan abadi di dalam iman, dan bahwa ia telah terpisah dari kesatuan Gereja, dan bahwa, Selanjutnya, dengan tindakannya sendiri ia menimbulkan hukuman yang ditetapkan oleh hukum apabila ia berada untuk mengekspresikan hal tersebut dalam kata-kata atau tulisan atau dengan cara umum lainnya yang salah maupun hanya berpikir dari dalam hatinya yang terdalam.
Hasil Yang Diharapkan
Jiwa kita melimpah dengan sukacita dan lidah kita dengan kegembiraan. Kami memberikan, dan kami akan terus memberi, dalam kerendahan hati dan terima kasih yang mendalam kepada Yesus Kristus, Tuhan kita, karena melalui kasih karunia tunggal Ia telah berikan kepada kita, meskipun kita tidak layak menjadi, Keputusan dan menawarkan kehormatan dan kemuliaan dan memuji-Nya lewat Ibun-Nya yang tersuci. Semua harapan kami kita bersandar di Santa Perawan - dalam semua yang adil dan sempurna yang telah meremukkan kepala ular beracun yang paling kejam dan membawa keselamatan kepada dunia: dalam dirinya yang terdapat kemuliaan para nabi dan rasul, kehormatan para martir, mahkota dan sukacita dari semua orang kudus, dalam dirinya yang adalah perlindungan yang paling aman dan paling terpercaya dan penolong dari semua yang berada dalam bahaya; dalam dirinya yang, dengan hanya Putera Tunggal-Nya, adalah Perantara paling kuat dan Penghibur di seluruh dunia; dalam dirinya yang paling baik kemuliaan, ornamen, dan benteng tak tertembus dari Gereja Kudus, di dalam dirinya yang telah menghancurkan semua bidat yang merebut orang-orang beriman dan bangsa-bangsa dari segala macam bencana paling mengerikan, dalam dia kami berharap agar membebaskan kita dari bahaya yang mengancam yang sering teradi. Kami memiliki harapan tersebut, karena itu, harapan dan penuh keyakinan ini bahwa Santa Perawan yang paling Kudus akan memastikan dengan perlindungannya yang paling kuat bahwa semua kesulitan dihapus dan semua kesalahan hilang, sehingga Bunda Suci Gereja Katolik dapat berkembang lebih dan lebih setiap hari di seluruh bangsa-bangsa dan negara, dan dapat memerintah "dari laut ke laut dan dari sungai ke ujung bumi," dan dapat menikmati kedamaian dan ketenangan, dan kebebasan sejati. Kami teguh dalam keyakinan kita bahwa melalui dia akan diperoleh ampun bagi orang berdosa, kesehatan bagi yang kesusahan, sakit hati untuk bagi yang ingin dihibur, lemah diberikan kekuatan, bantuan bagi mereka dalam bahaya, bahwa ia akan menghapus kebutaan rohani dari semua yang berada dalam kesalahan , sehingga mereka dapat kembali ke jalan kebenaran dan keadilan, dan agar mungkin mereka kembali ke satu kawanan dan satu gembala.
Biarkan semua anak Gereja Katolik, yang begitu sangat sayang kepada kita, mendengar kata-kata kita. Dengan semangat kesalehan, relijius dan kasih, biarkan mereka terus menghormati, memanggil dan berdoa kepada Santa Perawan Maria yang paling Kudus, Bunda Allah, dikandung tanpa dosa asal. Biarkan mereka terbang dengan keyakinan mengucapkan hal ini kepada Ibu yang paling manis dan berbelas kasihan dan kasih karunia di semua bahaya, kesulitan, kebutuhan, keraguan dan ketakutan. Di bawah bimbingannya, di bawah perlindungannya, di bawah kebaikannya dan perantaranya, tidak ada yang perlu ditakuti, tidak ada pupus harapan. Karena, rasa kasih sayang keibuannya dan memiliki perhatian kepada karya keselamatan kita, ia prihatin tentang seluruh umat manusia. Dan karena dia telah ditunjuk oleh Allah untuk menjadi Ratu Surga dan bumi, dan ditinggikan di atas semua paduan suara para malaikat dan orang kudus, dan bahkan berdiri di sebelah kanan Putera Tunggal, Yesus Kristus, Tuhan kita, ia memberikan permintaan kita kepada-Nya dengan cara yang paling ampuh. Setiap kali Maria meminta kepada Putera-Nya, pasti dia akan memperoleh itu. Permohonan-nya tidak pernah bisa tidak didengar.
Diberikan di St Petrus di Roma, tanggal 8 Desember, 1854, pada tahun kedelapan masa kepausan saya.
Pius IX
Catatan Kaki:
1. Et quidem decebat omnino, ut perfectissimae sanctitatis splendoribus semper ornata fulgeret, ac vel ab ipsa originalis culpae labe plane immunis amplissimum de antiquo sepente triumphum referret tam venerabilis mater, cui Deus Pater unicum Filius suum, quem de corde suo aequalem sibi genitum tamquam seipsum diligit, ita dare disposuit, ut naturaliter esset unus idemque communis Dei Patris et Virginis Filius, et quam ipse Filius, Filius substantialiter facere sibi matrem elegit, et de qua Siritus Sanctus voluit et operatus est, ut conciperetur et nasceretur ille, de quo ipse procedit. 2. Cf. Ibid., n. 16. 3. Cf. St. Irenaeus, Adv. Haereses, book III, c. III, n. 2. 4. C.A. Cum Praeexcelsa, February 28, 1476; Denz., n. 734. 5. Decree of the Sared Cong. of Rites; September 30, 1847. 6. This has been the constant care of the Popes, as is shown by the condemnation of one of the propositions of Anthony de Rosmini-Serbati (cf. Denzinger, nn. 1891-1930). This is how the 34th proposition runs (Denzinger, n. 1924): "Ad praeservandam B. V. Mariam a labe originis, satis erat, ut incorruptum maneret minimum sesmen in homine, neglectum forte ab ipso demone, e quo incorrupto semine de generatione in generationem transfuso, suo tempore oriretur Virgo Maria." Decree of the Holy Office, December 14, 1887 (AAS 20, 393). Denz. n. 1924. 7. Apost. Const. Sollicitudo Omnium Ecclesiarum, December 8, 1661. 8. Apost. Const. Cum Praeexcelsa, February 28, 1476; Grave Nemis, September 4, 1483; Denz., nn. 734, 735. 9. Apost. Const. Sanctissimus, September 12, 1617. 10. Apost. Const. Sanctissimus, June 4, 1622. 11. Alexander VIII, Apost. Const. Sollicitudo Omnium Ecclesiarum, December 8, 1661. 12. Sess. V, Can. 6; Denz. n. 792. Declarat tamen haec ipsa sancta Synodus, non esse suae intentionis, comprehendere in hoc decreto, ubi de peccato originali agitur, beatam et immaculatam Virginem Mariam Dei genitricem, sed observandas esse constitutiones felicis recordationis Sixti Papae IV, sub poenis in eis constitutionibus contentis, quas innovat. 13. Gn 3:15. 14. Quo circa sicut Christus Dei hominumque mediator, humana assumpta natura, delens quod adversus nos erat chirographum decretia, illud cruci triumphator affixit; sic Sanctissima Virgo, Arctissimo et indissolubili vinculo cum eo conjuncta, una cum illo et per illum, sempiternas contra venenosum serpentem inimicitias exercens, ac de ipso plenissime triumphans, illus caput immaculato pede contrivit. 15. Cf. Gn. 6:9. 16. Cf. Gn 28:12. 17. Cf. Ex 3:2. 18. Cf. Sg 4:4. 19. Cf. Sg 4:12. 20. Cf. Ps 87:1. 21. Cf. Is 6:1-4. 22. Cf. Lk 1:28. 23. Ibid., 42. 24. Cf. St. Augustine: De Natura et Gratia, c. 36. 25. Gn 3:15. 26. Cf. Ex 31:2. 27. Cf. Ibid., n. 19ff. 28. Cf. Ibid., n. 27ff. 29. Declaramus, pronuntiamus et definimus doctrinam quae tenet beatissimam Virginem Mariam in primo instanti suae conceptionis fuisse singulari Omnipotentis Dei gratia et privilegio, intuitu meritorum Christi Jesu Salvatoris humani generis, ab omni originalis culpae labe praeservatam immunem, esse a Deo revelatam, atque idcirco ab omnibus fidelibus firmiter constanterque credendam. Cf. Denz., n. 1641 link sumber terjemahan: klik disini |
belum baca semua. Tapi ok. Tapi bisa jelasin relevansinya sama nimrod tammuz??? Pertanyaannya bukan berarti saya tidak mengimani Bunda Maria dalam Yesus. Cuma ya kira - kira relevansi tammuz itu ke Bunda Maria, saya mau sedikit koment. Thanks
BalasHapusPax Nyai Joe,
BalasHapusGereja tidak pernah mengenal istilah "nimrod tammuz"
tetapi apabila kamu bermaksud ingin menanyakan apa hubungan istilah ini dengan ke Allahan Yesus, maka jawabannya adalah Yesus akan semakin bersinar apabila Bunda-Nya dimuliakan, hal ini telah dijelaskan juga oleh dokumen ini.
ut habeatis fidem in Eclessia Catholica
Maria/Miryam, damai atasnya, adalah salah satu orang kudus yang turut berbahagia di Surga bersama orang - orang kudus yang lain. Apa dasar pengajaran yang mengatakan bahwa dia diangkat ke Surga, sementara Miryam itu sudah meninggal dan menantikan kebangkitannya di akhir zaman nanti?
BalasHapusPERMAINAN ONLINE TERBESAR DI INDONESIA
BalasHapusWebsite paling ternama dan paling terpercaya di Asia ^^
Sistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat :)
Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
- Adu Q
- Bandar Q
- Bandar Sakong
- Bandar Poker
- Poker
- Domino 99
- Capsa Susun
- BANDAR66 / ADU BALAK
- Perang Bacarat ( GAME TERBARU )
Permainan Judi online yang menggunakan uang asli dan mendapatkan uang asli ^^
* Minimal Deposit : 20.000
* Minimal Withdraw : 20.000
* Deposit dan Withdraw 24 jam Non stop ( Kecuali Bank offline / gangguan )
* Bonus REFFERAL 15 % Seumur hidup tanpa syarat
* Bonus ROLLINGAN 0.3 % Dibagikan 5 hari 1 kali
* Proses Deposit & Withdraw PALING CEPAT
* Sistem keamanan Terbaru & Terjamin
* Poker Online Terpercaya
* Live chat yang Responsive
* Support lebih banyak bank LOKAL
* Menerima Deposit Via OVO dan Pulsa Telkomsel, XL/AXIS
Contact Us
Website SahabatQQ
WA 1 : +85515769793
WA 2 : +855972076840
Wechat : Sahabat_QQ
Line : Sahabat_QQ
FACEBOOK : SahabatQQ Reborn
TWITTER : SahabatQQ
YM : cs2_sahabatqq@yahoo.com
Kami Siap Melayani anda 24 jam Nonstop
Daftar SahabatQQ